JUANESIA.INFO - Wilayah Lautan Indonesia yang begitu luas membuat pemerintah harus bekerja keras untuk mengamankan dan menjaga laut RI. Salah satu bukti nyata keseriusan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yaitu diberlakukan hukum penenggelaman kapal asing pencuri ikan di wilayah laut RI.
Bukti keseriusan lain adalah dipesannya 6 buah kapal selam baru dari Korea Selatan. Indonesia memang sudah memiliki beberapa kapal selam, namun beberapa diantaranya sudah tua dan harus ada peremajaan. Dengan hadirnya 6 buah kapal selam dari Korea Selatan ini tentu akan membantu memperkuat penjagaan wilayah perairan Indonesia. TNI juga akan semakin kuat.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan beberapa waktu lalu membuat banyak kesepakatan baru antara pemerintah RI dan Korea Selatan. Selain kerjasama dibidang ekonomi, Indonesia dengan Korea Selatan juga menjalin kerjasama di bidang pembuatan Kapal Selam. Denger-denger kabar bahwa Presiden Jokowi memesan 3 buah Kapal Selam baru dari Korea Selatan.
Sebelumnya masa Presiden SBY pun sudah pernah memesan kapal selam di Korea Selatan. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah memesan tiga kapal selam baru, pemesanan ini bertujuan untuk memperkuat perairan Indonesia yang begitu luas.
SBY melakukan pemesanan kapal selam itu menggunakan sistem TOT (Transfer of Technology) yang tentu dapat membuat untung Indonesia. Bagaimana tidak dengan kerjasama ini, Indonesia akan memilliki kapal selam ini setelah Korea Selatan mengajari bagaiamana cara membuat kapal selam.
Langkah pertama, Indonesia mengirim utusan para insiurnya untuk mengamati dan belajar cara membuat kapal selam. Yang kedua Indonesia mengerjakan bersama kapal selam Indonesia bersama Korea Selatan dan yang ketiga Indonesia akan membuat sendiri dengan pantauan Korea Selatan.
Dengan adanya sistem kerjasama ini, diharapkan Indonesia akan memiliki kapal selam produksi dalam negeri sendiri, kapal selam buatan Indonesia akan memiliki rasa Korea Selatan. Teknologi yang dimilikinya tidak akan jauh beda dengan buatan Korea Selatan dan bisa jadi sama. Korea Selatan belajar pembuatan kapal selam dari Jerman sehingga produksi Korea Selatan ini tergolong kapal selam dengan teknologi yang canggih karena juga berbau Jerman. Jerman merupakan negara yang memiliki segudang teknologi sehingga buatannya tidak perlu diragukan lagi saat ini.
Dengan Indonesia menimba ilmu ke Korea Selatan diharapkan akan muncul kapal selam buatan Indonesia dengan rasa Indonesia sendiri. Dengan adanya Kapal selam Indonesia buatan sendiri maka musuh tidak mengetahui kelemahan dari Indonesia. Kapal selam buatan Indonesia juga dipastikan sudah barang tentu cocok dengan kondisi di Indonesia.
Presiden SBY kala itu telah memesan 3 buah kapal selam dari Korea Selatan, dan jika kemaren Kapal Selam yang dipesan oleh Presiden Jokowi bukan kapal yang dipesan oleh SBY, maka kini Indonesia akan memiliki 6 buah Kapal selam baru yang canggih dari Korea Selatan.
Dengan memesan 3 buah Kapal Selam canggih terbaru ini, total Indonesia mengeluarkan dana senilai US$250 juta, atau sekitar Rp. 3,1 Triliun.
Mudah-mudahan semua rencana ini berjalan dengan lancar dan Indonesia secepatnya mampu membuat Kapal Selam tercanggih di dunia sendiri. Yang tentu selain membuat laut Indonesia aman dan terjaga serta membuat TNI menjadi kuat, keadaan ini akan membuat Indonesia semakin disegani oleh Negara lain.
Bukti keseriusan lain adalah dipesannya 6 buah kapal selam baru dari Korea Selatan. Indonesia memang sudah memiliki beberapa kapal selam, namun beberapa diantaranya sudah tua dan harus ada peremajaan. Dengan hadirnya 6 buah kapal selam dari Korea Selatan ini tentu akan membantu memperkuat penjagaan wilayah perairan Indonesia. TNI juga akan semakin kuat.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan beberapa waktu lalu membuat banyak kesepakatan baru antara pemerintah RI dan Korea Selatan. Selain kerjasama dibidang ekonomi, Indonesia dengan Korea Selatan juga menjalin kerjasama di bidang pembuatan Kapal Selam. Denger-denger kabar bahwa Presiden Jokowi memesan 3 buah Kapal Selam baru dari Korea Selatan.
Sebelumnya masa Presiden SBY pun sudah pernah memesan kapal selam di Korea Selatan. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah memesan tiga kapal selam baru, pemesanan ini bertujuan untuk memperkuat perairan Indonesia yang begitu luas.
SBY melakukan pemesanan kapal selam itu menggunakan sistem TOT (Transfer of Technology) yang tentu dapat membuat untung Indonesia. Bagaimana tidak dengan kerjasama ini, Indonesia akan memilliki kapal selam ini setelah Korea Selatan mengajari bagaiamana cara membuat kapal selam.
Langkah pertama, Indonesia mengirim utusan para insiurnya untuk mengamati dan belajar cara membuat kapal selam. Yang kedua Indonesia mengerjakan bersama kapal selam Indonesia bersama Korea Selatan dan yang ketiga Indonesia akan membuat sendiri dengan pantauan Korea Selatan.
Dengan adanya sistem kerjasama ini, diharapkan Indonesia akan memiliki kapal selam produksi dalam negeri sendiri, kapal selam buatan Indonesia akan memiliki rasa Korea Selatan. Teknologi yang dimilikinya tidak akan jauh beda dengan buatan Korea Selatan dan bisa jadi sama. Korea Selatan belajar pembuatan kapal selam dari Jerman sehingga produksi Korea Selatan ini tergolong kapal selam dengan teknologi yang canggih karena juga berbau Jerman. Jerman merupakan negara yang memiliki segudang teknologi sehingga buatannya tidak perlu diragukan lagi saat ini.
Dengan Indonesia menimba ilmu ke Korea Selatan diharapkan akan muncul kapal selam buatan Indonesia dengan rasa Indonesia sendiri. Dengan adanya Kapal selam Indonesia buatan sendiri maka musuh tidak mengetahui kelemahan dari Indonesia. Kapal selam buatan Indonesia juga dipastikan sudah barang tentu cocok dengan kondisi di Indonesia.
Presiden SBY kala itu telah memesan 3 buah kapal selam dari Korea Selatan, dan jika kemaren Kapal Selam yang dipesan oleh Presiden Jokowi bukan kapal yang dipesan oleh SBY, maka kini Indonesia akan memiliki 6 buah Kapal selam baru yang canggih dari Korea Selatan.
Dengan memesan 3 buah Kapal Selam canggih terbaru ini, total Indonesia mengeluarkan dana senilai US$250 juta, atau sekitar Rp. 3,1 Triliun.
Mudah-mudahan semua rencana ini berjalan dengan lancar dan Indonesia secepatnya mampu membuat Kapal Selam tercanggih di dunia sendiri. Yang tentu selain membuat laut Indonesia aman dan terjaga serta membuat TNI menjadi kuat, keadaan ini akan membuat Indonesia semakin disegani oleh Negara lain.