JUANESIA.INFO - Jawa Barat harus bangga dengan candi Blandongan. Diketahui bahwa Candi yang terletak di Desa Segaran, Batujaya, Karawang, Jawa Barat ini merupakan salah satu dari candi tertua di Indonesia. Dan bahkan bisa dibilang inilah satu-satunya candi paling tua.
Bukan Candi Borobudur atau Candi Prambanan yang merupakan candi paling terkenal di Indonesia dan di Dunia sebagai candi tertua. Namun, ternyata candi tertua di Indonesia ada di Provinsi Jawa Barat.
Di jelaskan bahwa Candi Jiwa dari situs Batujaya ini merupakan situs percandian Budha tertua di Indonesia dari abad ke-2 hingga abad ke-12 Masehi. Kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah suatu kompleks sisa-sisa percandian Buddha kuna yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik. Sementara candi Borobudur yang terkenal dan menjadi keajaiban dunia terpaut jauh lebih muda dari candi blandongan. Sementara Candi Borobudur baru didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Dari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasar bangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan.
Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagai unur dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.
Berdasarkan analisis radiometri Carbon 14 pada artefak-artefak peninggalan di candi Blandongan, salah satu situs percandian Batujaya, diketahui bahwa kronologi paling tua berasal dari abad ke-2 Masehi dan yang paling muda berasal dari abad ke-12.
Di samping pertanggalan absolut di atas ini, pertanggalan relatif berdasarkan bentuk paleografi tulisan beberapa prasasti yang ditemukan di situs ini dan cara analogi dan tipologi temuan-temuan arkeologi lainnya seperti keramik Cina, gerabah, votive tablet, lepa (pleister), hiasan dan arca-arca stucco dan bangunan bata banyak membantu.
Bukan Candi Borobudur atau Candi Prambanan yang merupakan candi paling terkenal di Indonesia dan di Dunia sebagai candi tertua. Namun, ternyata candi tertua di Indonesia ada di Provinsi Jawa Barat.
Di jelaskan bahwa Candi Jiwa dari situs Batujaya ini merupakan situs percandian Budha tertua di Indonesia dari abad ke-2 hingga abad ke-12 Masehi. Kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah suatu kompleks sisa-sisa percandian Buddha kuna yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik. Sementara candi Borobudur yang terkenal dan menjadi keajaiban dunia terpaut jauh lebih muda dari candi blandongan. Sementara Candi Borobudur baru didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Keunikan Bangunan Candi Blandongan dan Pesona Lainya
Dari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasar bangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan.
Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagai unur dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.
Berdasarkan analisis radiometri Carbon 14 pada artefak-artefak peninggalan di candi Blandongan, salah satu situs percandian Batujaya, diketahui bahwa kronologi paling tua berasal dari abad ke-2 Masehi dan yang paling muda berasal dari abad ke-12.
Di samping pertanggalan absolut di atas ini, pertanggalan relatif berdasarkan bentuk paleografi tulisan beberapa prasasti yang ditemukan di situs ini dan cara analogi dan tipologi temuan-temuan arkeologi lainnya seperti keramik Cina, gerabah, votive tablet, lepa (pleister), hiasan dan arca-arca stucco dan bangunan bata banyak membantu.
Source: http://forum.vibizportal.com/showthread.php?p=72920